17 May 2009

BOEKOE P4






Seingat saja, terakhir kali saja "beroeroesan" dengan Pedoman Penghajatan dan Pengamalan Pantjasila (P4) ini tahoen 1989 silam, saat diterima di Fakoeltas Pertanian Oeniversitas Sebelas Maret, Solo, di mana mengiktoeti penataran P4 adalah wadjib dan koedoe bagi mahasiswa baroe saat itoe.
Eh..., ini, tiba-tiba, doeapoeloeh tahoen kemoedian, saja dipertemoekan dengan boekoe ini, tepatnja di seboeah waroeng toea di kampoeng halaman saja di Klaten... Ada doea seri boekoe jang saja peroleh, masing-masing seri Kabinet Pembangoenan V dan Kabinet Pembangoenan VI...

11 May 2009

HALMA




Ini termasoek mainan jang djoega agak belakangan saja kenal. Namoen, sebeloemnja, saja dan kawan-kawan sebaja doeloe soedah poenja djenis permainan jang mirip-mirip dengan halma ini. Kami menjeboetnja dam-daman. Hanja bangoen/bentoek arena permainannja jang berbeda, selebihnja langkah-langkahnja sama. Dam-daman biasanja kami mainkan di tanah, ataoe kadang di buk jang ada di pinggir kampoeng kami, jang terlebih dahoeloe kami gambar menggoenakan kapoer ataoe tjoeilan genteng. Bidaknja, kalaoe di halma dibedakan oleh warna, di dam-daman dibedakan oleh djenis bahan, jakni tjoeilan genteng dan kerikil...

10 May 2009

OELAR TANGGA



Pemilik tokonja poen soedah loepa stok tahoen berapa mainan oelar tangga jang saja temoekan njelip di antara mainan djadoel lainnja di toko itoe. Selain dari model dan kondisi fisiknja, saja hanja menemoekan petoendjoek bahwa pada boks mainan ini terdapat harga jang ditoelis menggoenakan spidol. Itoepoen soedah mengalami satoe kali revisi, di mana harga awal tertoelis Rp 1.000 kemoedian angka 1-nja ditimpa lagi dengan tjoretan angka baroe; 2, sehingga mendjadi Rp 2.000.
Meski begitoe, sang pemilik toko boeroe-boeroe beroedjar, "Itoe harga doeloe lho mas... sekarang nggak boleh lagi dibeli dengan harga jang tertoelis itoe." Weleh... Tapi tak apalah, demi memperkaja khazanah koleksi mainan djadoel di blog ini...
Oelar tangga termasoek mainan jang saja kenal belakangan setelah benthik, gamparan, bedil-bedilan bamboe, nekeran, hingga oemboel. Tjara mainnja simpel, tjoekoep kita kotjok dadoe menggoenakan wadah mirip ember ketjil jang soedah menjadi satoe paket dalam boks ketika kita membeli mainan itoe, sebanjak titik jang terlihat pada permoekaan atas dadoe itoelah kita mendjalankan bidak kita.
Bila beroentoeng akhir langkahnja pas pada angka jang di kotaknja terdapat gambar oedjoeng bawah tangga, itoe ertinja bidak itoe berhak melompat ke kota di mana terdapat oedjoeng lain daripada tangga terseboet. Sebaliknja bila sedang boentoeng akhir langkahnja tepat pada kotak jang memoeat gambar ekor oelar, meloentjoerlah bidak ke kota di mana terdapat gambar kepala oelar itoe. Itoelah kenapa permainan ini diseboet oelar tangga...

OEMBOEL WAJANG SERI 36

SERBA HIDJAOE, TEKO & TJANGKIR

Teko ini berasal di dapoer roemah nenek saja, jang soedah sekian tahoen tidak difoengsikan lagi, sedjak nenek meninggal. Ada sedjoemlah perabotan dapoer djadoel peninggalan nenek jang masih tersisa di dapoer itoe, salah satoenja adalah teko ini. Kebetoelan, sebeloemnja saja djoega memiliki sedjoemlah tjangkir jang meski tidak sama persis tetapi warnanja hidjaoe polos poela. Tjangkir itoe saja dapat dari dari seboeah toko toea di kawan Dora, kawasan jang menoeroet saja goedangnja barang djadoel di Solo, selain Gatsoe.
Maka, begitoe nemoe teko hidjaoe polos djoega, terpikirlah oleh saja oentoek memfoto dan mempostingnja setjcara bersamaan dengan tjangkir jang soedah ada sebeloemnja. Doeloe, perabotan djenis ini memang banjak digoenakan oleh para tetoea di kampoeng saja, bersamaan dengan perabotan lain jang biasanja berbahan keramik.
Namoen, kini kedoea djenis bahan itoe soedah tergantikan oleh perabotan serba katja ataoe plastik. Ataoe, pada keloearga jang memiliki kemampoean lebih, mereka mengganti perabotan jang moengkin dianggap soedah ketinggalan djaman itoe dengan aneka perabotan serba stainless steel...

ANI-ANI


Sebeloemnja, noewoen Pak Heroe (http://lapakbarangjadoel.blogspot.com/) jang melaloei postingnja berdjoedoel Ani-Ani, Djoem'at, 27 Maret 2009, mengingatkan bahwa selama ini ada saja lewatkan dari kampoeng halaman saja. Minggoe (10/5) kemarin, saja berkesempatan poelang kampoeng. Dan, setiap poelang kampoeng itoelah, sebetoelnja saja melewati roemah Mbah Wirjo Ani-Ani, jang djaraknja hanja sekitar 200 meter mendjelang roemah orangtoea saja. Nama belakang Mbah Wirjo sesoenggoehnja boekan Ani-Ani sebetoelnja. Tjoema, karena beliaoe selama ini dikenal sebagai satoe-satoenja warga di kampoeng saja jang berprofesi sebagai pengradjin ani-ani, maka nama barang jang dihasilkan itoe lantas dilekatkan di belakang namanja. Djadilah nama Wirjo Ani-Ani. Hal jang sama djoega terjadi pada Mbah Ardjo jang pengradjin djarik, jang oleh warga di kampoeng saja kemoedian dipanggil Mbah Ardjo Djarik.
Ani-ani, doeloe oleh kebanjakan petani di kampoeng saja mendjadi andalan di kala panen padi. Saja katakan doeloe, karena sekarang mereka memang lebih soeka memanen padi menggoenakan sabit. Lebih tjepat selesai, demikian salah satoe alasan mereka, di samping alasan mereka tidak lagi telaten menggoenakan ani-ani.
Meski begitoe, saja masih ingat persis bagaimana menggoenakan alat ini, karena iboe saja pernah mengadjarkan, di waktoe saja ketjil dan soeka diadjak ke sawah, termasoek ketika panen padi. Pertama-tama, ani-ani diletakkan pada telapak tangan dengan posisi batang bamboe tegak loeroes dengan djari, dan posisi papan ani-ani di mana pada papan terseboet terdapat mata pisaoe berada di antara djari teloendjoek dan djari tengah. Kedoea djari itoelah jang berperan menarik batang padi, jang kemoedian bakal terpotong oleh mata pisaoe ani-ani jang berada di antara kedoea djari terseboet. Begitoe seteroesnja, sampai habis batang padi jang mesti dipanen...

05 May 2009

REBANA



Soedah lamaaaaaaa... banget rasanja tidak bersinggoengan dengan mainan jang mengingatkan masa ketjil doeloe. Tiba-tiba, kawan sekantor saja, Hio Ariyanto (jang djoega desainer logo Orang Indonesia alias OI) membawakan saja rebana mainan ini. Rebana jang di waktoe ketjil saja doeloe selaloe mendjadi bagian dari sekian djenis mainan jang didjadjakan pedagang di arena pertoendjoekan wajang koelit.
Bahan-bahannja sederhana. Taboeng rebana berbahan tanah liat jang dibakar ala kadarnja alias tidak matang-matang amat. Kertas semen jang berperan lajaknja koelit pada rebana betoelan, dan pemoekoel jang djoega menggoenakan soeiran bamboe (terkesan) sekenanja jang di oedjoengnja diboental dengan kertas semen djoega.
Biasanja, sesoedah dilapis lem poetih, direkatkan dan diangin-anginkan hingga kering betoel, "koelit" rebana itoe lantas diloekis dengan goresan-goresan jang djoega sederhana poela. bahan pewarnanja menggoenakan teres, djenis pewarna jang semasa sekolah dasar (SD) doeloe djoega sering saja goenakan oentoek memboeat prakarja jang ditoegaskan oleh goeroe PKK ataoe kesenian.

KOENTJI


Out of Stock