29 December 2008

PIRING BLEK #1

Ini barang hasil ngadoek-adoek kawasan Pasar Legi. Sebetoelnja niat saja adalah berboeroe beri alias nampan blek motif boeroeng hong (phoenix) dan liong. Sajangnja, pemilik toko tidak maoe melepas barang jang tinggal satoe-satoenja itoe.

Namoen, keketjewaan sedikit terobati manakala saja menemoekan piring blek londjong (oval), jang djaman doeloe para orang toea sering pakai oentoek tempat sajoer. Sekarang foengsi piring model ini soedah tergantikan oleh piring katja serta piring melamin, dengan bentoek jang sama, londjong. Pemilik toko itoe bilang, terakhir kali dia impor piring blek model ini (dari RRT) sekitar tahoen 1972-an. "Setelah itoe saja tjari lagi soedah soesah," toetoernja.

Pada bagian belakang piring itoe memang tertera tjap bertoeliskan PUMPER HARVEST, MADE IN CHINA, 305P (14) 30CM. Piring ini memiliki oekoeran; pandjang 30 tjm, serta lebar pada bagian tengahnja 21,5 tjm. Doeloe, selain piring djenis ini, saja djoega mengenal beberapa djenis lain jang bahannja sama, jakni piring boendar jang biasa oentoek makan (adjang), kemoedian jang ketjil-ketjil oentoek alas gelas, ataoe tempat makanan ketjil, jang biasa kami seboet tjawan.

Namoen, oentoek kedoea djenis piring itoe, masih relatif moedah didapat, baik jang polos maoepoen jang motif boenga. Jang model polos biasanja prodoesen bermain dengan warna tjerah matjam krem kekoeningan ataoe hijaoe moeda, sementara jang motif boenga kebanjakan berwarna dasar poetih.

PLINTHENG

Ini djenis mainan lain selain neker/kelereng serta gambar oemboel jang soedah lebih doeloe terbahas. Saja dan kawan sebaja waktoe ketjil doeloe menjeboet benda ini plintheng. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilahnja katapel; mainan anak-anak, gagangnja diboeat dari dahan bertjabang doea jang pada kedoea oedjoengnja diikatkan tali karet, dan kedoea oedjoeng karet lainnja diikatkan pada koelit selebar 3-4 tjm, goenanja oentoek melontar batoe ketjil.

Namoen, kebanjakan orang jang saja tanja, mereka lebih familier menjeboet benda ini; ketapel. Kawan saja jang asal Malang menjeboetnja tepil, sedang satoe lagi kawan asal Pemalang menjeboetnja plinthengan. Pada waktoe ketjil doeloe, saja, bersama kawan-kawan sebaja, menggoenakan benda ini oentoek berboeroe boeroeng.

Tetapi, sesekali kami mengganti sasaran itoe dengan; mangga ataoe ramboetan, djika sedang moesimnja. Peloereonja seperti jang diseboet di kamoes tadi, batoe ketjil, ataoe kami biasa seboet kerikil. Paling sering, saja, djoega kawan-kawan saja di kampoeng doeloe, membawa perlengkapan ini saat hendak mentjari roempoet alias ngarit.

Maka, selain menenteng sabit dan kerandjang, di leher kami biasanja melingkar djoega plintheng, sementara peloeroe ada di kantong tjelana. Kadang, kami djoega membawa serta lajangan jang anak-anak masa kini menjeboetnja dengan nama lajang-lajang.

23 December 2008

BEDAK BAJI #2

Ini bedak jang saja peroleh bersamaan dengan bedak baji merk MARCIA jang soedah terbahas pada “BEDAK BAJI #1” sebetoelnja. Hanja, karena baroe sekarang saja menemoekan sedikit referensinja, maka baroe sekarang poela bedak merk FORA ini terbahas.

Bedak ini diprodoeksi oleh CV Kondang Harum, peroesahaan jang (menurut http://cyberjob.cbn.net.id/cbprtl/Cyberjob/pda/detail.aspx?x=Entrepreneurs&y=Cyberjob%7C0%7C0%7C6%7C30) dipelopori oleh Hadikoesoemo, seorang tabib jang ahli meratjik obat-obatan, termasoek kosmetik. Pada tahoen 1949, oentoek mendapatkan alat kebersihan toeboeh, seperti saboen dan sampo sangat sulit. Karena itoelah Hadikoesoemo memboeat alat kosmetik itoe dengan merk Flora.

Namoen, karena pada waktoe itoe Flora dianggap soelit dilafalkan, maka pada 1952 merk itu dioebah menjadi Fora yang kemudian berkembang pesat, terutama untuk produk minyak ramboet orang-aringnja.

Tahoen 1962, merk Fora didaftarkan di pemerintah dan pada 1970 peroesahaan itu berganti nama menjadi PT Hadikusumo Bros Coy, yang meroepakan gaboengan empat bersaoedara.
Dan, pada tahoen 1972, peroesahaan terseboet meresmikan pabrik kosmetik PMDN terbesar di Indonesia saat itoe dan menempati oeroetan kedoea setelah Unilever dalam daftar perusahaan kosmetik di Indonesia.

21 December 2008

TAMAN SRIWEDARI

Sigaret kretek ini saja beli dari toko jang sama saja membeli sigaret kretek tjap Beras Tuton. Ada doea hal jang memboeat saja kepintjoet (tertarik) membeli sigaret kretek ini. Pertama, karena perwadjahan dari boengkoes sigaret kretek hasil prodoeksi PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Tbk Kediri ini. Kedoea, karena kini saja bekerdja di kota di mana Taman Sriwedari itoe terletak.

Taman jang kini mendjadi sengketa antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan alhi waris keloearga KRMH Wirjodiningrat itoe terletak di Ketjamatan Lawejan, Kota Solo. Di Sriwedari poela, pada tahoen 1948, oentoek kali pertama digelar Pekan Olahraga Nasional (PON), dengan kata lain di kompleks itoelah PON I diselenggarakan.

Selain itoe, era kekoeasaan Pakoeboewana X, Radja Keraton Kasoenanan Soerakarta Hadiningrat, Taman Sriwedari djoega didjadikan sebagai tempat diselenggarakannja Malam Selikoeran. Di kompleks itoe djoega terdapat gedoeng wajang orang jang setjara roetin dipakai oentoek menggelar pertoendjoekan wajang orang. Bahkan, setiap malam Minggoe, Sriwedari menjoegoehkan moesik dangdoet, jang kata sebagian kawan saja jang penikmat dangdoet bisa bikin keser-keser.... miriing sriiiiii...... he he he he...

BERAS TUTON

Selain soedah barang tentoe barang-barang djadoel, dalam proses perboeroean, tak djarang saja djoega menemoekan barang/prodoek jang dari segi bentoek, desain, maoepoen penampilan dan perwadjahannja terkesan djadoel jang memboeat saja djoega kepintjoet. Sigaret kretek tjap Beras Tuton inilah salah satoenja.

Rokok produksi Pusaka Hidup-Semarang ini saja dapatkan dari seboeah toko di Salatiga, tempat saja mendapatkan sedjoemlah lodong katja dan satoe tjermin doedoek-barang jang kata pemilik toko itoe soedah beroemoer sekitar enampoeloeh tahoen.

Selain kemasan isi 12 batang jang gambarnja saja tampilkan di blog ini, saja djoega membeli sigaret kretek Beras Tuton jang isi 10 batang. Desain boengkoes kedoeanja sama, ketjoeali oekoeran dan keterangan perihal isinja jang membedakan.

Beras Tuton artinja beras jang dihasilkan dari gabah jang ditutu (ditumbuk), biasanja di lesung batoe-seperti tergambar di boengkoes rokok itoe-ataoe djoega di lesoeng kajoe. Saat saja masih ketjil doeloe, nutu (menumbuk gabah) meroepakan aktivitas jang selaloe melengkapi masa panen panen padi di kampoeng saja. Kini, peran aktivitas itoe tergantikan oleh selepan alias penggilingan padi ataoe bahasa kerennja rice mills.

NEKER

Neker. Begitoe saja dan kawan-kawan sebaja waktoe ketjil doeloe menjeboet benda ini. Neker adalah bahasa Djawa oentoek kelereng, sama ketika orang Betawi menjeboetnja goendoe, orang Palembang bilang ekar, orang Bandjar katakan kleker, ataoe kata orang Soenda; eta mah kaletji.

Pada masa ketjil doeloe, neker adalah bagian jang tidak terpisahkan dari kamoes "bermain" saja, di samping oemboel, perang-perangan, benthik, gamparan, soendha mandha, betengan, dham-dhaman, dhelikan, banjak lagi djenis permainan jang saja bersama kawan-kawan sebaja mainkan sepoelang sekolah. Tak djarang, kami sampai loepa waktoe, jang beroedjoeng pada kemarahan para orangtoea kami.

Pada saat itoe, kami mengenal banjak djenis neker. Dari segi djenis bahan, ada jang mirip keramik seperti tampak pada gambar, ada jang bening, ada djoega jang motifnja seperti marmer. Sedang dari segi oekoeran, selain jang standar dan biasa kami seboet neker itoe, ada djoega jang oekoeran besar jang kami seboet slonong.

Tjoema, oentoek djenis permainan jang satoe ini, saja termasoek golongan jang tidak begitoe mahir. Oleh karena itoe, oentoek oeroesan neker, saja lebih memilih berkolaborasi dengan ahlinja. Kolaborasi antara; saja jang mampoe beli nekernja tetapi tidak mahir memainkannja, dan kawan jang sebetoelnja mahir tetapi tidak mampoe membelinja. Kami sepakat bagi hasil dari kemenangan pada setiap permainan.

17 December 2008

PIGOERA

Saja beroentoeng menemukan stoedio foto toea, jang kata pemiliknja, moelai boeka tahun 70-an dan tidak beroperasi lagi sedjak pertengahan dekade 90-an, namoen barang-barang pada masa itoe, pigoera salah satoenja, masih tersimpan rapi di elatase stoedio terseboet.
"Tahoen '95 misoea (soeami) saja jang sedjak tahoen 70-an mendjalankan stoedio ini seda (meninggal). Saja sempat meneroeskan, namoen tak lama, sebab haroes nggendong tiga anak djoega," toetoer iboe pemilik stoedio, ataoe moengkin lebih tepat bekas stoedio, itoe.

Pandangan saja laloe tertoedjoe pada toempoekan pigoera jang soedah njaris tidak terlihat warna aslinya, karena tertoetoep deboe, menoempoek di etalase jang soedah berdeboe-deboe poela. Beberapa saja ambil, tioep-tioep dikit, tampaklah roepa pigoera itoe. Ada beberapa djenis jang kemoedian beroedjoeng pada transaksi, alias saja beli.

Semoeanja berbahan seng, jang dilapis tjat dengan warna-warna jang sederhana. Desainnja poen tidak neka-neka. Tidak seperti kebanjakan pigoera sekarang jang moelai dari bahan, pewarnaan hingga desain soedah disesoeaikan dengan djamannja.

GAMBAR OEMBOEL #4


16 December 2008

PIPISAN DJAMOE#1

Waktoe saja masih ketjil doeloe, saja ingat betoel, sehabis melahirkan adik-adik saja, iboe poenja kebiasaan memboeat sendiri djamoe, baik jang oentoek diminoem maoepoen jang biasa ditempel di dahi. Dan, sebagian proses pemboeatan djamoe itoe melibatkan perlengkapan jang oleh masjarakat di kampoeng saja diseboet sebagai; pipisan djamoe.

Perlengkapan ini terdiri atas doea bagian, jakni alas tempat menoemboek ataoe menggilas bahan djamoe serta alat toemboek/penggilas djamoe itoe sendiri. Alas biasanja berbentoek kotak dengan bagian atas lebih lebar ketimbang bagian bawahnja, sedang alat toemboek ataoe penggilasnja berbentoek silinder.

Namoen, pipisan djamoe jang saja poenja ini boekan pipisan djamoe jang doeloe iboe pakai itoe, melainkan pemberian dari kawan sekerdja bernama Indy, bersamaan dengan dia memberikan kotak sirih jang soedah lebih doeloe saja bahas. Indy bilang, pipisan djamoe ini peninggalan neneknja, jang selama ini, selama bertahoen-tahoen dibiarkan teronggok di tepi soemoer, mendjadi sarang oelar. Wadoeh, ngeri djoega...

14 December 2008

BADJOE KORPRI

Bagi saja badjoe Korpri ini mendjadi penting, karena dengan profesi di balik badjoe inilah Bapak saja menafkahi kami sekeloearga. Beliaoe jang goeroe soedah pensioen sedjak akhir 2007 silam. Dan, sedjak beberapa tahoen terakhir sebeloem beliaoe pensioen, badjoe model ini soedah digantikan oleh badjoe Korpri model jang lebih baroe lagi. Dengan kata lain, badjoe model ini soedah tidak digoenakan lagi.

Beroentoeng, ketika saja tanjakan, masih ada satoe jang tersisa. Beberapa lembar lainnja soedah diberikan ke tetangga, jang kebanjakan petani. Makanja, heran djoega saja waktoe poelang kampoeng menemoekan sedjoemlah tetangga jang petani mengenakan badjoe matjam itoe di sawah mereka. Moengkin, selain Bapak saja, beberapa tetangga jang goeroe djoega melakoekan hal jang sama.

Selain dari bapak, saja djoega mendapat satoe badjoe Korpri lagi dari paman saja, PNS Polri jang djoega soedah pensioen. Belakangan, kawan sekerdja jang tahoe saja menghimpoen badjoe matjam ini berbaik hati menghibahkan harta karoen mereka, satoe dari Moefid, satoe lagi dari Joesmei. Doeloe, selain badjoe Korpri, atriboet jang djoega selaloe melekat di toeboeh Bapak bila mengadjar adalah, pin Korpri, emblem nama, serta poeplen jang menggoenakan tinta tjair itoe.

11 December 2008

KOTAK SIRIH

Bingoeng djoega maoe tjerita apa soal barang pemberian Indy (kawan sekerdja) ini. Nasibnja sama seperti tjap batik berbahan kajoe dari Faoel. Doea kawan ini sama-sama tidak poenja banjak tjerita soal barang masing-masing jang akhirnja dihibahkan ontoek blog ini.
Indy hanja bilang kalaoe kotak sirih ini doeloe poenja simbahnja, jang tidak soeka njirih. Makanja dia djoega heran kenapa ada itoe barang. Tjeroek-tjeroek di kotak sirih itoe, masing-masing berfoengsi oentoek menaroeh sirih, tembakaoe, gambir, maoepoen indjet (sematjam kapoer gitoe).

Selama bertahoen-tahoen, itoe barang tjoema djadi gandjal pintoe roemah. Giliran saja jang heran sekarang. Kok tega-teganja mendjadikan barang sebagoes itoe sebagai gandjal pintoe. Makanja, begitoe ditawari, dengan senang hati langsoeng sadja saja ijakan sadja.

09 December 2008

PERMEN TJETJAK

Orang kota menjeboet permen ini permen tjitjak. Tetapi, saja dan kawan sebaja waktoe ketjil di kampoeng doeloe menjeboetnja dengan bahasa Djawa; permen tjetjak. Tjetjak adalah bahasa Djawa dari tjitjak. Djadi, tak djaoeh beda sebetoelnja, ketjoeali jang satoe pakai hoeroef “i”, jang satoe lagi pakai “e”.

Selain karena memang soeka perman tjetjak, doeloe, kami membeli permen djenis ini biasanja djoega karena tertarik dengan hadiah jang ditawarkan. Memang, pada saat itoe, permen ini djoega didjoeal dalam kemasan jang didalamnja ada lotere, beroepa goeloengan kertas jang memoeat angka-angka, jang kemoedian ditjotjokkan dengan angka jang tertera pada hadiah jang djoega ditempel di rentengan permen tjetjak itoe.

Liboer Idoel Adha tempo hari kebetoelan saja poenja kesempatan poelang kampoeng. Pagi-pagi, iboe saja soedah bersiap hendak koelakan ke Pasar Klewer, satoe-satoenja pasar tradisional di kampoeng kami. Dari pasar itoelah saja medapatkan permen tjetak jang di kemasannja bergambar Bobo, tokoh jang sekaligoes djoega mengingatkan saja akan batjaan di waktoe ketjil doeloe, jakni Madjalah Bobo.

08 December 2008

GENDOEL LIMOEN

Akhirnja, setelah ngoeplek Solo hanja menemoekan bekas pabriknja, dan gagal memboedjoek pemilik waroeng toea di Klaten oentoek melepas satoe saja (dari sekitar sepoeloeh) gendoel limoennja, dapat djoega barang jang saja tjari-tjari.

Tak tanggoeng-tanggoeng, berkat kebaikan Adit, kawan saja di Harjo, enam gendoel limoen langsoeng di tangan. Adit bilang, di Djogdja memang masih loemajan banjak waroeng jang menjediakan minoeman djenis ini. Tjoema, di antara sekian banjak pendjoeal itoe, soesah djoega mentjari pedagang jang maoe merelakan barang satoe ataoe doea gendoelnja oentoek dibeli. Rata-rata mereka hanja bersedia mendjoel isinja. Salah satu alasan mereka adalah; toetoepnja soedah tidak ada jang memprodoeksi.

Kekhasan gendoel limoen ini memang terletak pada toetoepnja. Dari sedjoemlah gendoel jang didapat itoe poen, hanja doea jang menjisakan petoendjoek. Satoe bertoeliskan: J. VAN GORKOM & Co. DJOKJAKARTA, satoe lagi bertoeliskan MINERAAL WATER FABRIEK WELTEVREDEN JOUW BOEN SENG.
Waktoe ketjil doeloe, saja ingat betoel, iboe poenja satoe gendoel limoen matjam ini, jang waktoe itoe digoenakan oentoek wadah minjak goreng. Sebab, saja memang biasa disoeroeh membelikan iboe saja minjak goreng menggoenakan gendoel itoe.

WAJANG KARDOES

Waktoe ketjil doeloe, djika ada tetanggan nanggap wajang koelit, selain aneka makanan dan mainan tradisional, saja soeka minta dibelikan wajang kardoes. Bagi saja, jang oenik dari wajang djenis ini adalah, djoetsroe ketika pemboetanja mempertahankan keorisinalan sisi kardoes jang bergambar, sehingga kita bisa dengan gampang mengenali dari bekas kardoes apa wajang itoe diboeat. Kebanjakan, bekas kardoes rokoklah jang mereka pakai.
Setelah itoe, baroe pada sisi polos (dalam) kardoes itoe mereka memboeboehkan tjat sesoeai tokoh wajang jang mereka pahat. Gapit wajang djenis ini djoega oenik, bilah bamboe jang ditempel loeroes begitoe saja, tanpa kelok lajaknja gapit wajang jang terboeat dari tandoek itoe.

Nah, beberapa waktoe laloe, di kampoeng tetangga ada jang kebetoelan nanggap wajang. Meski djoelan jang dioesoeng pada pedagang sebagian berganti mainan djaman sekarang, roepanja wajang kardoes masih dipertahankan.

Hanja, kini kardoes jang digoenakan soedah bergeser poela ke prodoek lain, soesoe misalnja. Namoen hal lain, soal pewarnaan, gapit, model pahatan masih sama dengan wajang kardoes jang saja kenal di waktoe ketjil doeloe.

Selain djenis ini, doeloe, saja mengenal djoega wajang kardoes polosan. Biasannja menggoenakan bekas kardoes besar berwarna tjokelat, jang tjoema dipahat dan digapit, tanpa ada proses pewarnaan sama sekali. Belakangan, saja djoega mengenal wajang karton. Sesoeai namanja, wajang ini diboeat dari karton, dengan koealitas pewarnaan jang lebih baik, serta gapit jang meski berbahan bamboe poela namoen soedah dimodel lekoek, seperti gapit wajang beneran.

05 December 2008

PELPLES U.S. VOLLRATH 1945

Semoela saja abai terhadap barang ini. Sisa perlengkapan waktoe ikeot Mapala di kampoes OENS doeloe, jang semendjak saja tidak aktif lagi, laloe barang ini djadi onggokan di keboen belakang roemah, bersama "sampah" lainnja.

Namoen, setelah tertarik mengoempoelkan barang djadoel, toemboeh poela minat saja terhadap barang ini. Saja poengoet , laloe saja bersihkan. Ternjata, masih loemajan bagoes djoega kondisinja, ketjoeali rantai penghoeboeng antara taboeng dan toetoep jang soedah roesak dan tidak tertolong lagi.

Jang kemoedian memboeat saja senang adalah keterangan jang saja peroleh atas barang ini, bermodal tjap di bagian bawah pelples terseboet; jakni U.S. VOLLRATH 1945. Dari hasil berselantjar di Internet, saja djadi tahoe tjap itu menoendjoekkan bahwa pelpes terseboet diprodoeksi oleh peroesahaan VOLLRATH-peroesahaan jang menjediakan canteen set oentoek pasoekan AL AS pada Perang Doenia II-di Sheboygan, Wisconsin, pada tahoen 1945. di bagian dalam toetoep pelples itoe djoega terdapat toelisan; US 1945 AJ serta hoeroef G dalam lingkaran.

04 December 2008

DE HOOP

Sebeloemnja, agar tidak terdjadi salah paham di antara kita, saja maoe djelaskan doeloe bahwa gedoeng jang ada di foto di atas adalah boekan salah satoe koleksi barang djadoel saja. Gara-gara gentjar berboeroe gendoel limoenlah saja djadi tahoe di Solo, doeloe, terdapat satoe pabrik limoen, ja De Hoop itoe, jang kini tinggal gedoengnja sadja, alias soedah tidak prodoeksi limoen. Kini, gedoeng itoe mendjadi goedang.

Dari Hadi, 64, dan Soewono, 61, toekang betjak dan toekang bikin betoel dandang jang mangkal di depan gedoeng itoe saja memperoleh informasi bahwa De Hoop didirikan pada tahoen 1920-an. Selain limoen, waktoe itoe, De Hoop djoega memprodoeksi saboen jang di permukaannja ada gambar salaman (djabat tangan).

"Itoe djoega kata para orang toea doeloe," tutur Soewono soal tahoen berdiri De Hoop jang diseboetnja.

"Jang saja ingat betoel, pas banjir besar tahoen '66, pintoe depan pabrik itu ambrol. Kemoedian orang-orang menjelematkan diri dengan memandjat tembok gedoeng itoe. Kalaoe tidak salah djoega, pabrik itoe tutup habis bakar-bakaran kingkong sekitar tahoen 1978," imboeh Hadi.

Saja sendiri tidak menemoekan informasi maoepoen data apa poen ketika mentjoba mentjarinja di Internet, baik itoe dengan kata koentji De Hoop maoepoen limoen, dan sebagainja. Barangkali ada jang lebih tahoe?