21 December 2008

NEKER

Neker. Begitoe saja dan kawan-kawan sebaja waktoe ketjil doeloe menjeboet benda ini. Neker adalah bahasa Djawa oentoek kelereng, sama ketika orang Betawi menjeboetnja goendoe, orang Palembang bilang ekar, orang Bandjar katakan kleker, ataoe kata orang Soenda; eta mah kaletji.

Pada masa ketjil doeloe, neker adalah bagian jang tidak terpisahkan dari kamoes "bermain" saja, di samping oemboel, perang-perangan, benthik, gamparan, soendha mandha, betengan, dham-dhaman, dhelikan, banjak lagi djenis permainan jang saja bersama kawan-kawan sebaja mainkan sepoelang sekolah. Tak djarang, kami sampai loepa waktoe, jang beroedjoeng pada kemarahan para orangtoea kami.

Pada saat itoe, kami mengenal banjak djenis neker. Dari segi djenis bahan, ada jang mirip keramik seperti tampak pada gambar, ada jang bening, ada djoega jang motifnja seperti marmer. Sedang dari segi oekoeran, selain jang standar dan biasa kami seboet neker itoe, ada djoega jang oekoeran besar jang kami seboet slonong.

Tjoema, oentoek djenis permainan jang satoe ini, saja termasoek golongan jang tidak begitoe mahir. Oleh karena itoe, oentoek oeroesan neker, saja lebih memilih berkolaborasi dengan ahlinja. Kolaborasi antara; saja jang mampoe beli nekernja tetapi tidak mahir memainkannja, dan kawan jang sebetoelnja mahir tetapi tidak mampoe membelinja. Kami sepakat bagi hasil dari kemenangan pada setiap permainan.

No comments: