Sebeloemnja, agar tidak terdjadi salah paham di antara kita, saja maoe djelaskan doeloe bahwa gedoeng jang ada di foto di atas adalah boekan salah satoe koleksi barang djadoel saja. Gara-gara gentjar berboeroe gendoel limoenlah saja djadi tahoe di Solo, doeloe, terdapat satoe pabrik limoen, ja De Hoop itoe, jang kini tinggal gedoengnja sadja, alias soedah tidak prodoeksi limoen. Kini, gedoeng itoe mendjadi goedang.
Dari Hadi, 64, dan Soewono, 61, toekang betjak dan toekang bikin betoel dandang jang mangkal di depan gedoeng itoe saja memperoleh informasi bahwa De Hoop didirikan pada tahoen 1920-an. Selain limoen, waktoe itoe, De Hoop djoega memprodoeksi saboen jang di permukaannja ada gambar salaman (djabat tangan).
"Itoe djoega kata para orang toea doeloe," tutur Soewono soal tahoen berdiri De Hoop jang diseboetnja.
"Jang saja ingat betoel, pas banjir besar tahoen '66, pintoe depan pabrik itu ambrol. Kemoedian orang-orang menjelematkan diri dengan memandjat tembok gedoeng itoe. Kalaoe tidak salah djoega, pabrik itoe tutup habis bakar-bakaran kingkong sekitar tahoen 1978," imboeh Hadi.
Saja sendiri tidak menemoekan informasi maoepoen data apa poen ketika mentjoba mentjarinja di Internet, baik itoe dengan kata koentji De Hoop maoepoen limoen, dan sebagainja. Barangkali ada jang lebih tahoe?
No comments:
Post a Comment