Ini gara-gara main ke Warung Jadul-nja Pak Heru di http://herudoang.blogspot.com ni, djadi kepingin mainan kaleng kajak Pak Heru poenja (he he he..., maaf Pak Heru, betjanda). Maka, moelailah menjoesoen taktik dan strategi, memetakan kawasan-kawasan jang mengandoeng toko mainan di Kota Solo.
Berbekal gambar mainan kaleng, moelai dari motor-motoran, mobil-mobilan, tindjoe, tenis medja, hingga ajam jang kajak Pak Heroe poenja dan sebagainja, toko demi toko saja datangi. Hasilnja, gelengan kepala tak tak poenja jang saja dapat.
Pemilik toko mainan (jang menoeroet saja meroepakan toko mainan paling toea di kota ini) bahkan bilang,” Mainan matjam itoe soedah sedjak 20 tahoen laloe dilarang, karena bisa meloekai anak-anak jang memainkannja. Bahannja kan tadjam.”
Dasar soedah kedereng, meski dibilang begitoe tetap sadja perboeroean berlandjoet. Hingga akhirnya dapat beberapa koleksi; ajam dan es krim dari Solo, sedang amboelans dan boes, berkat kebaikan pemilik salah satoe toko mainan di Solo poela, kawannja jang djoega pengelola toko mainan di Djogdja berkenan mengantar doea djenis mainan kaleng itoe ke Solo.
No comments:
Post a Comment