06 January 2009

SENDOK BEBEK


Kawan-kawan jang menjimak koleksi serba blek (kaleng/gembreng) jang baroe-baroe ini saja peroleh bertanja setengah mengingatkan; soedah ada sendok bebek beloem? itoe jang warnanja idjo toea, jang terboeat dari kaleng djoega, matjam piring, tjangkir, teko, nampan, dan lain-lainnja itoe?

Saja poen lantas tergerak oentoek mentjari barang jang mereka maksoed. Tak moedah ternjata. Keloearga, sanak-saoedara, di kampoeng jang saja konfirmasi roepanja soedah lama tidak lagi menggoenakan sendok matjam itoe. Kalaoepoen masih ada jang pakai model ini, soedah tergantikan oleh bahan melamin, plastik, dan sematjamnja. Sedjoemlah toko peralatan dapoer di Solo dan sekitarnja jang menoeroet saja tergolong toea (baik oesia toko maoepoen koleksi dagangannja) djoega tidak lagi menjediakan barang itoe.

Beroentoeng, djoestroe pada saat-saat saja soedah berpikir "ah... ja soedahlah", laloe membalikkan arah perdjalanan menoedjoe poelang, tiba-tiba saja tertarik mampir di seboeah toko ketjil di tengah perdjalanan itoe. Pemilik toko itoe bilang "tidak ada". Namoen, roepanja dia mengoetjapkan kata itoe sembari gresek-gresek di etalasenja. Sebab, sekedjap kemoedian, tak lama setelah kata "tidak ada" itoe, tangannja djostroe menjodorkan sendok bebek jang saja tjari. Weleh...

No comments: