02 January 2009

TJENTHE


Tjenthe namanja. Dalam Kamoes Djawa-Indonesia tjenthe artinja saron, djenis gamelan. Saron sendiri dalam Kamoes Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat moesik gamelan jang beroepa bilah-bilah logam jang diletakkan di atas wadah kajoe berongga, djoemlah bilahnja sebanjak nada pokok tangga nada, antara 6-8.

Namoen, karena ini tjenthe mainan, djoemlah bilah logamnja bolehlah sembilan. Dan, setelah saja tjoba, ternjata nada do memang dimoelai dari bilah kedoea, begitoe seteroesnja sampai do tinggi di bilah kesembilan. Laloe apa goena bilah pertama? Saja sendiri beloem menemoekan djawabannja.

Dolanan ini, sebagaimana kodok-kodokan dan wajang kardoes, di kampoeng saja biasa didjoeal manakala ada jang nanggap wajang koelit ataoe thoprakan. Kebetoelan, Pak Toes, kawan sekerdja jang tinggal di Wonogiri baroe saja memboeat lipoetan tentang dolanan ini. Begitoe tahoe, saja langsoeng berpikir ketimbang mesti menoenggoe ada jang nanggap wajang seperti saat mendapatkan wajang kardoes doeloe, titip saja sama Pak Toes, beres. Eh bener djoega, hari ini nitip, esok hari langsoeng ada barangnja. Noewoen Pak Toes...

No comments: