27 November 2008

LODONG KATJA

Barang ini mengingatkan saja saat embah saja masih boeka waroeng di koplak (seboetan oentoek terminal kereta koeda) Prambanan doeloe. Di atas medja djati di waroeng itoe, berderet lodong katja seperti ini.
Hanja, oekoerannja jang beda. Djika jang saja dapat ini oekoeran sedang dan ketjil, lodong di waroeng embah doeloe hampir semoeanja beroekoeran besar, di antaranja oentoek menampoeng emping melindjo dan rempejek katjang jang diameternja hampir sama dengan piring makan.

Sajangnja, tidak ada satoe poen jang tersisa. Soedah petjah semoan, kata paklik, anak embah saja. Beroentoeng saat djalan ke Delanggoe oentoek memenoehi oendangan kawan saja jang menggelar atjara dongeng bahasa Djawa oentoek anak-anak di kampoengnja, saja menemoekan doea lodong katja ini di seboeah waroeng rokok. Doeloe, lodong ketjil itoe oentoek djoealan kapoer baroes, kata pemilik waroeng itoe. Sedangkan jang oekoeran sedang dia tidak ingat persis.

No comments: