Waktoe saja ketjil doeloe, selain sisir dan soeri, di atas almari ajah-iboe saja djoega selaloe tersedia minjak ramboet, biasanja Lavender dan Tancho saja, ataoe Rita dan Tancho, tetapi kadang ketiga-tiganja ada.
Namoen, waktoe poelang beberapa waktoe laloe, dan saja tanjakan perihal minjak itoe, iboe saja bilang, "Doeloe memang bapakmoe pakai Lavender dan kadang Rita itoe. Tetapi soedah lama sekali bapak tidak menggoenakannja lagi. Sedjak itoe, bapakmoe hanja pakai Tancho dan itoe bertahan hingga sekarang."
Ja, saat saja mentjari-tjari siapa tahoe di atas almari itoe masih ada kaleng bekas kemasan Lavender ataoe Rita, memang jang saja temoekan hanja beberapa botol bekas kemasan Tancho. Ada djoega satoe botol jang masih ada isinja, jang menandakan ternjata ajah saja memang masih menggoenakannja hingga sekarang.
Ketiga djenis minjak itoe memiliki tipe jang sama, gambaran fisiknja seperti vaselin, berwarna hijaoe, dan aromanja jang menjengat. Jang membedakan adalah prodoesennja. Rita adalah produk Soerabaja, sedang Lavender dan Tancho adalah sama-sama produk Djakarta, namoen beda peroesahaan.
Karena kaleng bekasnjapoen soedah tidak tersisa, saja laloe beroesaha mentjarinja di waroeng-waroeng. Soesah djoega ternjata, meski akhirnja setelah beberapa hari saja beroentoeng masih bisa mendapatkannja. Rita saja dapat dari seboeah toko ketjil di Pasar Gawok, Soekohardjo, pada saat pasar itu pasaran jakni di hari Pon, sedangkan Lavender dari seboeah toko kelontong di Soember, Bandjarsari, Solo.
No comments:
Post a Comment